808 lebih tentang Internet yang harus Anda Ketahui



Untuk Order:
Transfer ke rekening 
BCA No: 238.043.0943 
MANDIRI No:139.00.1013748.1
an.Falentino Eka Laksana putra
Setelah transfer segera kirim SMS:Nama & Alamat lengkap ke NO:0858 65515 476

Pertanian & Perkebunan Kabupaten Batang

Pertanian & Perkebunan

Pertanian merupakan bidang yang menjadi mata pencaharian sebagian besar penduduk di Kabupaten Batang. Pada tahun 2004, pembangunan bidang pertanian diarahkan pada peningkatan ketahanan pangan dan pengembangan agribisnis. Program yang dilaksanakan antara lain :
  1. PENGEMBANGAN TERNAK
    Pelestarian sapi simmental hasil Inseminasi Buatan (IB), pengembangan usaha ternak kambing dan domba serta pengembangan usaha ternak puyuh, itik dan ayam arab.
  2. PEMBINAAN PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI DAN NELAYAN KECIL (P4K)
    Berupa pemberian bantuan pinjaman langsung kepada masyarakat.
  3. AGROPOLITAN
    1. PENYUSUNAN MASTER PLAN
      Sebagai pedoman pengembangan agropolitan di Candi Gugur Bawang.
    2. PEMBINAAN KAWASAN
      Agar terjadi sinergi sektoral dalam pelaksanaan pembinaan kawasan agropolitan.
Agropolitan Kabupaten Batang dikembangkan di kawasan “SORBAN WALI”, yaitu Tersono, Reban, Bawang, Limpung (lihat www.desa-digital.com).
Potensi unggulannya meliputi teh, bawang daun dan melinjo.
Luas tanam dan produksi perkebunan dan pertanian besar mengalami sedikit kenaikan untuk beberapa komoditas berikut ini
Karet
Tanaman karet seluruhnya dikelola oleh perusahaan besar baik milik negara (PT. Perkebunan XVIII) maupun oleh perkebunan swasta (PT. Ambarawa Maju). Total produksi dalam tahun terakhir sebanyak 22.051,06 kwintal sheet, dengan luas areal 2.400.46 ha.
Pemasaran komoditi karet sebagian besar diekspor dan sebagian kecil untuk kebutuhan pasar dalam negeri. Daerah sentra produksi karet terdapat di Kecamatan Subah, Limpung dan Gringsing.

Padi

Produktifitas padi di Kabupaten Batang sebesar 46,31 Kw/Ha. Turunnya luas panen dari tahun ke tahun menyebabkan turunnya produksi padi di Kabupaten Batang. Produksi padi pada tahun 2006 yang sebesar 1.929.346 kwintal, sebagian besar (99,87%) adalah produksi padi sawah.




Tabel Rata-rata Produksi Padi di Kabupaten Batang beberapa tahun terakhir.
  Padi Sawah Padi Gogo
Tahun Luas Panen (Ha) Produksi
(Kw)
Luas Panen (Ha) Produksi
(Kw)
2001 40.239 1.958.990 25 610
2002 37.256 1.799.510 25 680
2003 39.950 1.962.630 195 4.600
2004 40.049 1.916.690 72 1.770
2005 40.076 1.875.820 128 3.510
2006 41.564 1.926.836 95 2.510

Kapok
Luas tanam dan produksi perkebunan besar pada tahun 2006 mengalami sedikit kenaikan untuk komoditas kapok yaitu sebesar 1.699,8 kw.
Teh
Komoditi ini sangat potensial dan cukup besar pula sumbangannya dalam peningkatan ekspor non migas terutama yang dihasilkan oleh perusahaan perkebunan PT Pagilaran. Disamping itu juga dari perkebunan yang dikelola swadaya dan Proyek PIR Lokal Teh dengan kebun inti PT Pagilaran serta Proyek Peremajaan Rehabilitasi dan Perluasan Tanaman Ekspor (PRPTE) Teh.

Total produksi teh pada tahun 2006 tercatat sebanyak 62.159,8 kwintal pucuk kering dari luas areal 1.125,7 ha. Sebagian besar produksi pucuk teh diolah menjadi teh hitam dalam berbagai jenis dan mutu untuk komunikasi ekspor dan sebagian menjadi teh wangi untuk konsumsi lokal. daerah sentra produksi teh terdapat di Kecamatan Blado, Reban, dan Bawang.
Tabel Rata-rata Produksi Teh di Kabupaten Batang beberapa tahun terakhir.
Tahun
Luas lahan (ha)
Produksi (kw)
2003 1.180,2 75.716,4
2004 1.180,1 71.939,8
2005 1.182,7 67.004,7
2006 1.125,7 62.159,8
Kakao
Komoditi ini walaupun masih merupakan tanaman baru bagi para petani di Kabupaten Batang, namun memiliki potensi untuk dikembangkan baik luas areal maupun hasil produksinya..
Komoditi kakao selain diusahakan oleh perkebunan besar yakni PT Pagilaran  juga di kelola oleh para petani yang ikut serta dalam pelaksanaan Proyek KIK Plasma PIR Kakao Kelapa Hibrida dengan kebun inti PT Pagilaran, disamping ada juga yang swadaya.
Total produksi  tahun 2006 sebesar 2.987,6 kwintal dari areal tanaman seluas 701,8 ha. Pemasaran komoditi ini sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan baru sebagian kecil untuk ekspor yang ditangani oleh  PT Pagilaran. Daerah sentra produksi dan pengembangan tanaman kakao terdapat di Kecamatan Tulis, Subah, Tersono, Gringsing, Limpung dan Bandar.

Profil Kabupaten Batang

Profil
Kabupaten Batang terletak pada 6o 51' 46" sampai 7o 11' 47" Lintang Selatan dan antara 109o 40' 19" sampai 110o 03' 06" Bujur Timur di pantai utara Jawa Tengah dan berada pada jalur utama yang menghubungkan Jakarta-Surabaya. Luas daerah 78.864,16 Ha. Batas-batas wilayahnya sebelah utara Laut Jawa, sebelah timur Kabupaten Kendal, sebelah selatan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara, sebelah barat Kota dan Kabupaten Pekalongan. 
Posisi tersebut menempatkan wilayah Kabupaten Batang, utamanya Ibu Kota Pemerintahannya pada jalur ekonomi pulau Jawa sebelah utara. Arus transportasi dan mobilitas yang tinggi di jalur pantura memberikan kemungkinan Kabupaten Batang berkembang cukup prospektif di sektor jasa t
ransit dan transportasi.
Kondisi Wilayah
Kondisi wilayah Kabupaten Batang merupakan kombinasi antara daerah pantai, dataran rendah dan pegunungan. Dengan kondisi ini Kabupaten Batang mempunyai potensi yang sangat besar untuk agroindustri, agrowisata dan agrobisnis.
Jarak Kabupaten Batang dengan daerah-daerah lain :
Pekalongan
9 km
Pemalang
43 km
Tegal
72 km
Brebes
85 km
Cirebon
144 km
Jakarta
392 km
Kendal
64 km
Semarang
93 km
Surabaya
480 km
Topografi
Keadaan topografi wilayah Kabupaten Batang terbagi atas tiga bagian yaitu pantai, dataran rendah dan wilayah pegunungan. Ada lima gunung dengan ketinggian rata-rata diatas 2000 m, yaitu :
Gunung Prau
tinggi 2565 dpal
Gunung Sipandu
tinggi 2241 dpal
Gunung Gajah Mungkur
tinggi 2101 dpal
Gunung Alang
tinggi 2239 dpal
Gunung Butak
tinggi 2222 dpal
Kondisi wilayah yang merupakan kombinasi antara daerah pantai, dataran rendah dan pengunungan di Kabupaten Batang merupakan potensi yang amat besar untuk dikembangkan pembangunan daerah bercirikan agroindustri. agrowisata dan agrobisnis. Wilayah Kabupaten Batang sebelah selatan yang bercorak pegunungan misalnya sangat potensial untuk dikembangkan menjadi wilayah pembangunan dengan basis agroindustri dan agrowisata. Basis agroindustri ini mengacu pada berbagai macam hasil tanaman perkebunan seperti : teh, kopi, coklat dan sayuran. Selain itu juga memiliki potensi wisata alam yang prospektif di masa datang.
Keadaan dan Pemanfaatan Tanah
Wilayah yang sebagian besar adalah pegunungan dengan susunan tanah sebagai berikut : latosol 69,66%; andosol 13,23%; alluvial 11,47% dan podsolik 5,64%. Susunan tanah tersebut mempengaruhi pemanfaatan tanah yang sebagian besar ditujukan untuk budidaya hutan, perkebunan dan pertanian. Adapun penguasaan hutan dan perkebunan mayoritas di tangan Negara. Sedangkan pertanian baik kering maupun basah (irigasi sederhana dan irigasi teknis) dilakukan oleh warga setempat.

Perubahan areal pemanfaatan tanah sangat stagnan, walaupun Kabupaten Batang terletak di jalur ekonomi. Lebih kurang 60% diusahakan sebagai hutan, perkebunan dan areal pertanian yang memberikan hasil komoditi berupa kayu jati, kayu rimba, karet, teh, coklat, kapuk randu dan hasil pertanian lainnya.
Pembagian Wilayah Administratif
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Pembentukan Kecamatan Kabupaten Batang, jumlah kecamatan di Kabupaten Batang yang semula 12 kecamatan berubah menjadi 15 kecamatan.  Pemekaran wilayah ini dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Batang sebagai upaya untuk menghadapi tantangan dan permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat khususnya pada tingkat kecamatan, desa, dan kelurahan. Sedangkan tujuannya adalah untuk:
1. Meningkatkan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan di tingkat
    kecamatan,
2. Meningkatkan dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat,
3. Meningkatkan dan memparcepat pemerataan pembangunan.
Adapun 15 (limabelas) kecamatan itu adalah :
No
Kecamatan
Desa/Kelurahan
1. Batang
Lihat Peta
Rowobelang, Cepokokuning, Pasekaran, Kalisalak, Kecepak, Klidang Wetan, Klidang Lor, Kalipucang Wetan, Kalipucang Kulon, Karanganyar, Denasri  Wetan, Denasri Kulon, Watesalit, Proyonanggan Tengah, Kauman, Karangasem Utara, Karangasem Selatan, Kasepuhan, Sambong, Proyonanggan Utara, Proyonanggan Selatan.
2.
Wringingintung, Sembojo, Posong, Kaliboyo, Beji, Tulis Simbangdesa, Simbangjati, Kedungsegog, Kenconorejo, Ponowareng, Siberuk, Kebumen, Cluwuk, Manggis, Jrakahpayung, Jolosekti.
3.
Warungasem
Lihat Peta
Pandansari, Kaliwareng, Pejambon, Sariglagah, Pesaren, Sidorejo, Cepagan, Masin, Banjiran, Warungasem, Gapuro, Kalibeluk, Sawahjoho, Candiareng, Lebo, Terban, Menguneng, Sijono.
4.
Tombo, Wonomerto, Wonodadi, Pesalakan, Binangun, Sidayu, Toso, Kluwih, Wonokerto, Bandar, Tumbrep, Tambahrejo, Pucanggading, Candi, Wonosegoro, Simpar, Batiombo.
5.
Gerlang, Kalitengah, Kembanglangit, Gondang, Bismo, Keteleng, Kalisari, Besani, Wonobodro, Bawang, Pesantren, Kambangan, Keputon, Blado, Cokro, Selopajang Barat, Kalipancur, Selopajang Timur.
6.
Wonotunggal
Lihat Peta
Silurah, Sodong, Gringgingsari, Kedungmalang, Sendang, Wonotunggal, Brokoh, Wates, Brayo, Kemlingi, Sigayam, Kreyo, Siwatu, Dringo, Penangkan.
7.
Menjangan, Karangtengah, Mangunharjo, Tenggulangharjo, Kalimanggis, Keborangan, Jatisari, Subah, Kumejing, Durenombo, Clapar, Adinuso, Sengon, Gondang, Kuripan, Kemiri Barat, Kemiri Timur.
8.
Gringsing
Lihat Peta
Surodadi, Sentul, Plelen, Kutosari, Mentosari, Gringsing, Yosorejo, Krengseng, Sawangan, Ketanggan, Lebo, Kebondalem, Sidorejo, Tedunan, Madugowongjati.
9.
Limpung
Lihat Peta
Ngaliyan, Sukorejo, Tembok, Donorejo, Sidomulyo, Kalisalak, Limpung, Kepuh, Sempu, Babadan, Plumbon, Amongrogo, Dlisen, Rowosari, Pungangan, Lobang, Wonokerso.
10.
Pranten, Deles, Gunungsari, Jambangan, Kebaturan, Kalirejo, Sangubanyu, Wonosari, Jlamprang, Bawang, Candigugur, Pangempon, Sidoharjo, Surjo, Soka, Sibebek, Getas, Pasusukan, Candirejo, Purbo.
11.
Pacet, Mojotengah, Cablikan, Ngroto, Ngadirejo, Reban, Tambakboyo, Adinuso, Kumesu, Kepundung, Padomasan, Semampir, Wonosobo, Sojomerto, Karanganyar, Polodoro, Kalisari, Sukomangli, Wonorojo.
12.
Tersono
Lihat Peta
Sendang, Banteng, Sumurbanger, Margosono, Sidalang, Plosowangi, Wanar, Gondo, Rejosari Barat, Boja, Pujut, Tersono, Tanjungsari, Kebumen, Harjowinangun Barat, Tegalombo, Kranggan, Satriyan, Harjowinangun Timur, Rejosari Timur.
13. Kandeman (baru)
Lihat Peta
Tegalsari, Kandeman, Bakalan, Lawangaji, Depok, Tragung, Cempereng, Karanganom, Wonokerso, Ujungnegoro, Karanggeneng, Juragan, Botolambat.
14. Pecalungan (baru)
Lihat Peta
Pecalungan, Bandung, Gombong, Randu, Siguci, Pretek, Selokarto, Gemuh, Gumawang, Keniten.
15. Banyuputih (baru)
Lihat Peta
Banyuputih, Kalibalik, Sembung, Kedawung, Dlimas, Luwung, Kalangsono, Penundan, Banaran, Timbang, Bulu.
Sedangkan menurut pembagian administrasi wilayah setingkat desa dan kelurahan, wilayah Kabupaten Batang terdiri atas 239 desa dan 9 kelurahan.
Luas Penggunaan Lahan
Luas wilayah Kabupaten Batang pada tahun 2006 tercatat mencapai 78.864,16 Ha. Dari luas tersebut, wilayah daratan Kabupaten Batang terdiri atas lahan tanah sawah sebesar 22.411,08 Ha (28,42%) dan tanah kering seluas 56.453,16 Ha atau sebesar 71,58%.
Penggunaan tanah sawah di Kabupaten Batang meliputi :
a.  Lahan Irigasi Teknis 7.527,74 ha
b.  Irigasi Setengah Teknis 3.297,45 ha
c.  Irigasi Sederhana 9.822,45 ha
d.  Sawah Tadah Hujan 1.763,44 ha
Penggunaan lahan kering di Kabupaten Batang meliputi :
a.  Bangunan, Pekarangan  12.094,44 ha
b.  Tegal / Huma 19.250,75 ha
c.  Padang Rumput 89,85 ha
d.  Tambak dan Kolam 131,40 ha
e.  Hutan 13.333,47 ha
f.  Perkebunan 7.909,11 ha
g.  Lainnya 3.644,06 ha
Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Batang berdasarkan hasil registrasi akhir tahun 2006 tercatat sejumlah 694.453 jiwa atau mengalami pertumbuhan sebesar 0,63% bila dibandingkan dengan tahun 2005 yang sebesar 690.134 jiwa. Dari jumlah penduduk yang ada, penduduk perempuan lebih banyak dari pada jumlah penduduk laki-laki. Penduduk perempuan di Kabupaten Batang pada tahun 2006 sebesar 347.990 jiwa, sedangkan penduduk laki-laki sebesar 346.463 jiwa. Rasio penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan adalah sebesar 99,56.
Rata-rata tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Batang adalah rendah. Dari 628.104 jiwa yang merupakan usia sekolah, hanya 8.635 jiwa yang mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi. Sedangkan yang berpendidikan SMA sejumlah 40.817 jiwa atau sekitar 6,49%.
Sementara bila mengamati struktur penduduk Kabupaten Batang berdasarkan mata pencaharian, maka dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Pertanian Tanaman Pangan 149.226 jiwa
2. Perkebunan     6.865 jiwa
3. Perikanan     7.059 jiwa
4. Peternakan     2.729 jiwa
5. Pertanian Lainnya   11.277 jiwa
6. Industri Pengolahan   37.889 jiwa
7. Perdagangan   34.349 jiwa
8. Jasa   37.341 jiwa
9. Angkutan     8.339 jiwa
10. Lainnya   36.168 jiwa
 
Jumlah Total
344.180 jiwa
Banyaknya pencari kerja yang mendaftar menurut tingkat pendidikan dan jenis kelamin di Kabupaten Batang pada tahun 2006, adalah sebagai berikut :
SD Laki-laki : 327 Perempuan : 9
SLTP Laki-laki : 298 Perempuan : 389
SLTA Laki-laki : 1.647 Perempuan : 782
Sarjana Muda Laki-laki : 172 Perempuan : 293
Sarjana Laki-laki : 325 Perempuan : 327
Sektor Agama
Hingga tahun 2006 fasilitas tempat ibadah bagi masyarakat Kabupaten Batang cukup baik. Jumlah tempat ibadah yang sudah berdiri :
a.  Masjid  651 buah
b.  Musholla 2.646 buah
c.  Gereja 19 buah
d.  Kuil 0 buah
e.  Pura 3 buah
Sektor Kesehatan
Sarana Kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Pada tahun 2006 sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Batang adalah :
a.  RSUD 1 buah
b.  Puskesmas 21 buah
c.  Puskesmas Pembantu 44 buah
d.  Balai Pengobatan Umum 9 buah
Jumlah tenaga kesehatan yang ada pada RSUD Kabupaten Batang pada tahun 2006 adalah 343 orang yang terdiri dari 23 orang dokter, 149 orang perawat dan selebihnya adalah bidan, tenaga apoteker, analisis non kesehatan dan lain-lain.
Sektor Pariwisata dan Hiburan
Jumlah tempat hiburan dan fasilitas pendukung sektor pariwisata di Kabupaten Batang cukup baik. Obyek wisata di Kabupaten Batang ada 10 buah. Tempat-tempat wisata tersebut tersebar di Kecamatan Bandar, Blado, Gringsing, Subah, Tulis dan Batang. Sementara hotel yang ada di Kabupaten Batang ada 6 buah.
Sektor Perdagangan dan Koperasi
Koperasi sebagai "Soko Guru" perekonomian fungsinya semakin diperhatikan dalam berperan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2006 terdapat 49 KPRI dengan jumlah anggota 8.105 orang. Sedangkan jumlah koperasi primer yang ada di Kabupaten Batang 228 koperasi dengan 65.328 anggota. Koperasi Unit Desa (KUD) yang ada di Kabupaten Batang sebanyak 15 buah koperasi.
Di sektor perdagangan, saat ini Batang mempunyai satu pasar induk yang terletak di ibukota kabupaten tepatnya di jalur pantura. Pada tahun 2005 pasar ini mampu memberikan pendapatan ke kas daerah mencapai Rp 541.008.000.

Kondisi Pasar Batang
Luas 14.700 meter persegi
Jumlah kios ukuran 3x4 m 130 unit
Jumlah los ukuran 4x20 m 96 unit
Jumlah pedagang kios 85 unit
Mushalla 1 unit
MCK 4 unit
Jumlah pemungut retribusi 29 orang
Jumlah petugas kebersihan 20 orang
Jumlah petugas keamanan 6 orang
Target 2005 Rp 540.000.000
Realisasi Rp 540.008.000
Sumber : Dipenda Kabupaten Batang
Sektor Transportasi dan Komunikasi
Panjang jalan di Kabupaten Batang mencapai 572,53 Km, dari panjang jalan tersebut 59,50% dalam kondisi baik, 29,92% kondisi sedang, dan 10,35% dalam kondisi rusak. Kalau dilihat dari kelas jalan yang ada 91,79% kelas jalan III dan 8,21% kelas jalan II. Kelas jalan IIIA, IIIB, IIIC masing-masing 13,19%; 63,86% dan 14,73%.
Sektor Penerangan (listrik ) dan Air Bersih
Kabupaten Batang dalam tahun 2006 kebutuhan energi listrik terus meningkat, sejalan dengan roda perekonomian daerah. Jumlah energi listrik yang terjual selama tahun 2006 sebesar 209.186.432 Kwh. Energi listrik tersebut sebagian besar dimanfaatkan oleh rumah tangga.
Jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Batang adalah pelanggan rumah tangga yang mencapai 93,98%, industri 1,78% dan pelanggan lainnya (kantor, sarana sosial dan lain-lain) 4,24%.
Sedangkan kebutuhan air bersih dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2006 air bersih yang disalurkan oleh PDAM Kabupaten Batang sebanyak 4.052.589 m3, dari jumlah tersebut sebagian besar (78,07%) disalurkan pada rumah/tempat tinggal, dan industri (13,95%). Sisanya disalurkan pada badan sosial/rumah sakit/tempat ibadah, fasilitas umum, instansi pemerintah dan perusahaan/toko.

Pariwisata Kabupaten Batang

Pariwisata











 
Kabupaten Batang memiliki wilayah yang kaya akan sumber daya alam, hutan dan laut, sehingga sangat strategis untuk dikembangkan sebagai daerah wisata. Beberapa objek wisata antara lain :
Agrowisata Salak Sodong
Terletak di Desa Sodong Kecamatan Wonotunggal dengan jarak ± 17 km dari ibu kota Kabupaten Batang dengan ketinggian 600 - 800 m dari permukaan laut. Desa Sodong memiliki potensi yang dalam pembangunan yaitu Curug dan Agrowisata Salak Sodong, selain itu juga dikenal sebagai penghasil kapulogo, panili, dan cengkeh. Salak Sodong pada tahun 1999 pernah menjadi juara lomba buah Tingkat Jawa Tengah.
Curug Genting
Curug Genting terletak di wilayah Kecamatan Blado, kurang lebih 38 km ke arah selatan dari Kota Batang. Air terjun indah dengan ketinggian 40 m ini dikelilingi hutan pinus. Dengan udara yang masih segar dan alam pedesaan alami menghijau, Curug Genting sangat cocok sebagai tempat rekreasi yang  menyenangkan.






Curug Gombong

Air terjun dengan ketinggian 13 m membelah batuan berlapis rata alami (batu rai). Terletak di desa Gombong 6 km sebelah selatan Kecamatan Subah. Sejauh ini belum ada investor yang mengembangkan Curug Gombong sebagai obyek wisata potensial.




Kolam Renang Bandar
Berada di daerah perbukitan tepatnya di Desa Wonokerto Kecamatan Bandar. Sumber air dari mata air alam. Dilengkapi sarana kolam renang, tempat parkir, kedai makanan, dll.

Rest Area Jatisari
Terletak di Desa Jatisari Kecamatan Subah. Lokasi ini strategis di tepi jalan utama Jakarta-Surabaya. Nyaman untuk istirahat bagi yang melakukan perjalanan jauh.

Pantai Sigandu
Panorama menawan pantai Kota Batang di sore hari, sementara perahu nelayan pulang bersandar membongkar ikan hasil tangkapannya.
Upacara Nyadran
Di pantai tempat bermuaranya kali Sambong yang membelah kota ini diselenggarakan upacara selamatan pantai (nyadran) dengan arak-arakan dan lomba perahu dayung tradisional oleh seluruh nelayan di Batang. Upacara tersebut diagendakan setiap tahun bertepatan dengan hari raya Idul Fitri sebagai rasa syukur kepada Tuhan YME atas rizki yang dilimpahkan kepada umatNya.


Pantai Ujungnegoro
Sebuah kawasan pantai utara Batang yang terletak 14 km arah timur laut dari Kota Batang. Salah satu bagian tepi pantainya berketinggian 14 m dari permukaan air laut, yang jarang terdapat di sepanjang pantai utara Jawa. Pada dataran pantai yang tinggi terdapat Gua Aswotomo dan sebuah pemakaman kecil peninggalan Syeikh Maulana Maghribi. Di sekitar daerah ini tersedia pula tempat menarik untuk bersampan dan memancing.


Pantai Pelabuhan
Terletak di Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing dengan jarak ± 50 km dari pusat kota Batang. Pantai ini baik sebagai tempat untuk memancing dan terdapat sumber air tawar di tepi pantai.

Situs Syailendra
Keanekaragaman bentuk peninggalan masa lalu di wilayah batang telah menunjukkan adanya dinamika masyarakat dan lentur terhadap proses perubahan yang terjadi oleh pengaruh-pengaruh budaya luar. Dan melihat bentuk-bentuk peninggalan megalitik itu, menunjukkan bahwa mereka telah mengenal teknologi. Selain itu pembudidayaan hewan dan tanaman telah dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sistem upacara.
PRASASTI SOJOMERTO

Prasasti Sojomerto, ditemukan di desa Sojomerto Kecamatan Reban Kabupaten Batang Jawa Tengah, dibuat kira-kira pada abad ke VII atas perintah Syailendra, seorang raja dari Kerajaan Sriwijaya yang menyerang Pulau Jawa tahun 684 M.
Prasasti tersebut dibuat dari batu andesit dengan panjang 43 cm, tebal 7 cm, dan tinggi 78 cm. Tulisan Jawa Kuna dipahatkan pada permukaan yang rata, terdiri atas 11 baris yang sebagian barisnya rusak terkikis usia.
Bunyi tulisan tersebut antara lain :
Sembah kepada Dhewa Syiwa Bathara Paramecwara dan semua Dhewa-dhewa.
Saya hormat kepada “Hiya Mih” adalah yang mulia Dhapunta Syailendra, Santanu adalah nama ayahnya Badhrawati adalah nama ibunya, Sampura adalah nama istrinda dari yang mulia Syailendra.
Prasasti Sojomerto ini lebih tua dari prasasti Canggal yang dibuat atas perintah Sanjaya pada tahun 732 M. Menurut sejarah Indonesia, Syailendra adalah seorang raja yang keturunannya kawin dengan keturunan wangsa Sanjaya yang selanjutnya menurunkan raja-raja Jawa Tengah dan Jawa Timu
SITUS SILURAH
Prasasti Canggal sebagai bukti sejarah Indonesia yang dibuat pada tahun 732 M atas perintah Raja Sanjaya menyebutkan bahwa “di Pulau Jawa yang masyhur ada seorang raja bernama Sanna”.
Sanna yang agung atau “Mahasanna” kemudian berubah menjadi Mahasin dan orang sekarang menyebutnya dengan Masin, adalah sebuah desa di Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang.
Apakah diwilayah ini dahulu kerajaan Mahasin berada ?.
Tersebutlah kerajaan Mahasin dengan rajanya Senna yang memerintah rakyatnya dengan adil dalam waktu yang lama. Pada tahun 684 M Mahasin digempur oleh Sriwijaya.
Senna bersama dengan putra mahkotanya lari kearah selatan mendirikan padepokan di Desa Silurah, ditandai dengan adanya situs misterius dengan patung Ganesya dan peninggalan purbakala  bercorak Hindu lainnya, sedangkan Sanjaya sebagai putra mahkota diungsikan ke selatan di kaki gunung Merapi.
Sebagai tempat pelarian, sampai sekarang situs Silurah ini masih berbau mistis yang menyatakan bahwa pegawai pemerintah dilarang mendekati wilayah tersebut.
Disamping patung Ganesya yang terletak di lembah pertemuan antara sungai Retno dengan sungai Semilir, masih banyak peninggalan purbakala di Desa Silurah Kecamatan Wonotunggal ini, seperti lingga dan yoni sebagai lambang kesuburan serta umpak berundak bekas reruntuhan candi.
GAJAH INDRA

“Batu Gajah” merupakan peninggalan purbakala, terdapat di Desa Brokoh Kecamatan Wonotunggal.
Batu Gajah atau patung “Gajah Indra” ini terletak di tepian sungai Kupang berukuran 90 x 60 cm dan ketebalan 30 cm. Pada satu sisinya terdapat relief manusia berjongkok dibawah badan gajah yang berdiri, di sisi lainnya terdapat relief anak kecil dan tangan orang dewasa seolah meletakkan anaknya dipunggung gajah. Yang unik dari peninggalan ini adalah kelangkaan patung tersebut, didunia hanya ada dua buah, yang satunya lagi berada di India.Disekitar situs tersebut ditemukan pula arca lainnya yang banyak tercecer diareal persawahan penduduk. 



BATU GAMELAN
Gundukan batu-batu besar di kaki sebuah bukit dibawahnya terhampar areal persawahan yang subur terletak di Desa Tosa Kecamatan Bandar, dipercayai sebagai peninggalan kuno, megalitikum.
Orang menamakannya dengan “Batu Gamelan” konon kabarnya waktu malam bulan purnama pedhukuhan-pedhukuhan disekitar situs tersebut sesekali mendengar bunyi puluhan batu yang dipukul beramai-ramai (kothekan).
Gundukan batu-batu besar yang menempati areal 600 m2 tersebut tidak berbentuk “gamelan” tetapi bisa mengeluarkan bunyi dengan nada yang berbeda-beda apabila dipukul.  Sampai sekarang batu tersebut masih ada dan sering dipukul oleh anak-anak pencari rumput, suaranyapun nyaring terdengar sampai ratusan meter jauhnya.
SM : Sumber Sejarah Batang


THR Kramat
Obyek wisata ini letaknya di tepi Sungai Kramat, sebelah selatan Kota Batang. Terdapat panggung terbuka dan tempat bermain anak. Tradisi Jum'at Kliwon berada di sekitar sungai Kramat dan ada kepercayaan bagi yang mandi akan mendapat berkah.