Sensasi Mandi Air Hangat di Pesanggrahan, Bawang, Batang Jawa Tengah
Sumber air panas alam ini membutuhkan  perhatian dari pemerintah daerah Kabupaten Batang, lewat Dinas  Pariwisata-nya. Potensi ini seyogyanya tidak disia-siakan, terbiar tanpa  memberikan sumbangan PAD. Penduduk desa Sangubanyu berharap akan ada  pihak yang terjun langsung membangun lokasi air panas ini menjadi obyek  wisata yang maju di masa depan, mengingat bahwa sumber air panas  bukanlah jenis wisata buatan yang semua orang dan daerah bisa membangun  dan menciptakannya. Ini berkah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk Kabupaten  Batang, sehingga pengelolaannya secara formal akan menjadi ciri khusus  wisata yang tidak semua daerah lain memilikinya. 
Sekilas kita masuk ke kawasan kecamatan  Bawang Kabupaten Batang Jawa Tengah, tidak ada yang istimewa. Jalan  beraspal hotmix yang menjulur tidak memberikan gambaran sebuah perbedaan  mencolok dengan lokasi lainnya di Kabupaten Batang. Apa yang terlihat  hanya hijau pepohonan dan taman persawahan menghampar dan menggantung di  perbukitan. Tidak menduga bahwa disebalik itu, Dusun Pesanggrahan Desa  Sangubanyu Kecamatan Bawang ini menyimpan hawa hangat yang sudah puluhan  tahun menjadi tujuan wisata kecil. Lokasinya tersembunyi, bahkan  tertutup oleh perbukitan dan liukan jalan raya. Ke-eksotisannya sudah  dikenal di Kabupaten Batang, Banyu Anget. Lokasi wisata ini cukup  sederhana, dan tidak berkumandang secara megah dan menyebar se-antero  Jawa Tengah atau nasional.
 
 Peneliti dari Universitas Muhammadiyah Magelang, Nasruddin, M.Si, sedang meneliti Suhu dan PH Air Hangat
Walau demikian, ternyata pengunjungnya  sudah melimpah dari berbagai daerah di Pulau Jawa. Menurut pengelola  Wisata Banyu Anget ini, pengunjung sudah datang dari Semarang, Cirebon,  dan Jakarta. Mereka datang bukan sekedar untuk mengunjunginya  semata-mata, tetapi membawa agenda khusus dan tawaran menarik bagi  pengelola Wisata Banyu Anget (baca warga Desa Sangubanyu).  Tawaran itu  berupa pengangkatan wisata ini menjadi wisata bertaraf. Bahkan sudah ada  kesepakatan tak tertulis dengan pengelola setempat. Hanya saja, ada  sesuatu kendala, sehingga rencana tersebut tidak terealisasi. Para  investor sudah berupaya keras, tetapi sehingga kini, entah disebabkan  apa, realisasi mengangkat Wisata Banyu Anget menjadi ikon wisata  Kabupaten Batang ini seakan tertelan bumi begitu saja.
Mempertimbangkan sejarah demikian, taraf   wisata ini ternyata sudah sedemikian cukup untuk diangkat sebagai  kawasan wisata baru yang eksotis di Kabupaten Batang. Sensasi mandi di  air hangat bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal,  untuk menambah Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Batang. Tidak hanya itu,  pengembangannya menjadi obyek wisata baru dengan dilengkapi berbagai  aplikasi wisata, bisa menambah bentuk tarikannya, seperti Outbound, dan  area perkemahan yang cukup memadai.
Lokasinya yang berdekatan dengan Lapas  Kabupaten Kendal di Kecamatan Plantungan ini menambah pelayanan dan  popularitasnya dengan peningkatan pengelolaan dari warga desa sekitar.  Dengan tiket sukarela sebesar Rp.1000, kunjungannya cukup ramai setiap  hari, terutama hari libur, dan libur-libur nasional. Bahkan pernah  berulangkali mencecah pendapatan per hari sebesar Rp.1.400.000. Artinya,  jika dihitung rata, ada sekitar 1400 pengunjung dalam sehari, tidak  termasuk pengunjung anak-anak dan yang “terlupa” tidak memberikan dana  pengembangan lokasi mengingat sifatnya yang tidak wajib. Ini menjadi  indikator, tanpa bermaksud mencela dan mengkritik, pemerintah daerah  perlu tanggap dan menangkap peluang ini. Dinas Pariwisata Kabupaten  Batang diharapkan akan bertindak cakap dan segera mengambil alih  pengelolaannya, sehingga untuk masa depan, dapat tumbuh menjadi ikon  wisata Kabupaten Batang. Pemerintah “tinggal” membangun, para pekerja  dari warga setempat sudah siap akan memelihara dan membantu pemerintah  meningkatkan pendapatan daerah.
Sejak sekitar 5 tahun yang lalu, warga  setempat membuka pengadaan tiket masuk ini, yang hasil dana tiket  sepenuhnya dipergunakan untuk membangun dan memoles menjadi lokasi  wisata yang representative, sedikit demi sedikit. Dan hasilnya ternyata  lumayan.
Dengan panas rata-rata mencapai 40o  C, cukup untuk memberi sensasi dan kesehatan tubuh siapapun yang mandi  di kolam ini. Dengan pengelolaan yang rapi dan terorganisir, lokasi ini  bisa mendatangkan berkah juga bagi penduduk sekitar. Pengunjung yang  menyempatkan mandi di sini, bisa mendapatkan manfaatnya  bagi kesehatan.
Sumber air panas alam ini membutuhkan  perhatian dari pemerintah daerah Kabupaten Batang, lewat Dinas  Priwisata-nya. Potensi ini seyogyanya tidak disia-siakan, terbiar tanpa  memberikan sumbangan PAD. Penduduk desa Sangubanyu berharap akan ada  pihak yang terjun langsung membangun lokasi air panas ini menjadi obyek  wisata yang maju di masa depan, mengingat bahwa sumber air panas  bukanlah jenis wisata buatan yang semua orang dan daerah bisa membangun  dan menciptakannya. Ini berkah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk Kabupaten  Batang, sehingga pengelolaannya secara formal akan menjadi ciri khusus  wisata yang tidak semua daerah lain memilikinya.




 

 :52595EA2
:52595EA2 
 


