Pertanian & Perkebunan Kabupaten Batang

Pertanian & Perkebunan

Pertanian merupakan bidang yang menjadi mata pencaharian sebagian besar penduduk di Kabupaten Batang. Pada tahun 2004, pembangunan bidang pertanian diarahkan pada peningkatan ketahanan pangan dan pengembangan agribisnis. Program yang dilaksanakan antara lain :
  1. PENGEMBANGAN TERNAK
    Pelestarian sapi simmental hasil Inseminasi Buatan (IB), pengembangan usaha ternak kambing dan domba serta pengembangan usaha ternak puyuh, itik dan ayam arab.
  2. PEMBINAAN PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI DAN NELAYAN KECIL (P4K)
    Berupa pemberian bantuan pinjaman langsung kepada masyarakat.
  3. AGROPOLITAN
    1. PENYUSUNAN MASTER PLAN
      Sebagai pedoman pengembangan agropolitan di Candi Gugur Bawang.
    2. PEMBINAAN KAWASAN
      Agar terjadi sinergi sektoral dalam pelaksanaan pembinaan kawasan agropolitan.
Agropolitan Kabupaten Batang dikembangkan di kawasan “SORBAN WALI”, yaitu Tersono, Reban, Bawang, Limpung (lihat www.desa-digital.com).
Potensi unggulannya meliputi teh, bawang daun dan melinjo.
Luas tanam dan produksi perkebunan dan pertanian besar mengalami sedikit kenaikan untuk beberapa komoditas berikut ini
Karet
Tanaman karet seluruhnya dikelola oleh perusahaan besar baik milik negara (PT. Perkebunan XVIII) maupun oleh perkebunan swasta (PT. Ambarawa Maju). Total produksi dalam tahun terakhir sebanyak 22.051,06 kwintal sheet, dengan luas areal 2.400.46 ha.
Pemasaran komoditi karet sebagian besar diekspor dan sebagian kecil untuk kebutuhan pasar dalam negeri. Daerah sentra produksi karet terdapat di Kecamatan Subah, Limpung dan Gringsing.

Padi

Produktifitas padi di Kabupaten Batang sebesar 46,31 Kw/Ha. Turunnya luas panen dari tahun ke tahun menyebabkan turunnya produksi padi di Kabupaten Batang. Produksi padi pada tahun 2006 yang sebesar 1.929.346 kwintal, sebagian besar (99,87%) adalah produksi padi sawah.




Tabel Rata-rata Produksi Padi di Kabupaten Batang beberapa tahun terakhir.
  Padi Sawah Padi Gogo
Tahun Luas Panen (Ha) Produksi
(Kw)
Luas Panen (Ha) Produksi
(Kw)
2001 40.239 1.958.990 25 610
2002 37.256 1.799.510 25 680
2003 39.950 1.962.630 195 4.600
2004 40.049 1.916.690 72 1.770
2005 40.076 1.875.820 128 3.510
2006 41.564 1.926.836 95 2.510

Kapok
Luas tanam dan produksi perkebunan besar pada tahun 2006 mengalami sedikit kenaikan untuk komoditas kapok yaitu sebesar 1.699,8 kw.
Teh
Komoditi ini sangat potensial dan cukup besar pula sumbangannya dalam peningkatan ekspor non migas terutama yang dihasilkan oleh perusahaan perkebunan PT Pagilaran. Disamping itu juga dari perkebunan yang dikelola swadaya dan Proyek PIR Lokal Teh dengan kebun inti PT Pagilaran serta Proyek Peremajaan Rehabilitasi dan Perluasan Tanaman Ekspor (PRPTE) Teh.

Total produksi teh pada tahun 2006 tercatat sebanyak 62.159,8 kwintal pucuk kering dari luas areal 1.125,7 ha. Sebagian besar produksi pucuk teh diolah menjadi teh hitam dalam berbagai jenis dan mutu untuk komunikasi ekspor dan sebagian menjadi teh wangi untuk konsumsi lokal. daerah sentra produksi teh terdapat di Kecamatan Blado, Reban, dan Bawang.
Tabel Rata-rata Produksi Teh di Kabupaten Batang beberapa tahun terakhir.
Tahun
Luas lahan (ha)
Produksi (kw)
2003 1.180,2 75.716,4
2004 1.180,1 71.939,8
2005 1.182,7 67.004,7
2006 1.125,7 62.159,8
Kakao
Komoditi ini walaupun masih merupakan tanaman baru bagi para petani di Kabupaten Batang, namun memiliki potensi untuk dikembangkan baik luas areal maupun hasil produksinya..
Komoditi kakao selain diusahakan oleh perkebunan besar yakni PT Pagilaran  juga di kelola oleh para petani yang ikut serta dalam pelaksanaan Proyek KIK Plasma PIR Kakao Kelapa Hibrida dengan kebun inti PT Pagilaran, disamping ada juga yang swadaya.
Total produksi  tahun 2006 sebesar 2.987,6 kwintal dari areal tanaman seluas 701,8 ha. Pemasaran komoditi ini sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan baru sebagian kecil untuk ekspor yang ditangani oleh  PT Pagilaran. Daerah sentra produksi dan pengembangan tanaman kakao terdapat di Kecamatan Tulis, Subah, Tersono, Gringsing, Limpung dan Bandar.

0 comments:

Post a Comment