Profil Kabupaten Batang

Profil
Kabupaten Batang terletak pada 6o 51' 46" sampai 7o 11' 47" Lintang Selatan dan antara 109o 40' 19" sampai 110o 03' 06" Bujur Timur di pantai utara Jawa Tengah dan berada pada jalur utama yang menghubungkan Jakarta-Surabaya. Luas daerah 78.864,16 Ha. Batas-batas wilayahnya sebelah utara Laut Jawa, sebelah timur Kabupaten Kendal, sebelah selatan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara, sebelah barat Kota dan Kabupaten Pekalongan. 
Posisi tersebut menempatkan wilayah Kabupaten Batang, utamanya Ibu Kota Pemerintahannya pada jalur ekonomi pulau Jawa sebelah utara. Arus transportasi dan mobilitas yang tinggi di jalur pantura memberikan kemungkinan Kabupaten Batang berkembang cukup prospektif di sektor jasa t
ransit dan transportasi.
Kondisi Wilayah
Kondisi wilayah Kabupaten Batang merupakan kombinasi antara daerah pantai, dataran rendah dan pegunungan. Dengan kondisi ini Kabupaten Batang mempunyai potensi yang sangat besar untuk agroindustri, agrowisata dan agrobisnis.
Jarak Kabupaten Batang dengan daerah-daerah lain :
Pekalongan
9 km
Pemalang
43 km
Tegal
72 km
Brebes
85 km
Cirebon
144 km
Jakarta
392 km
Kendal
64 km
Semarang
93 km
Surabaya
480 km
Topografi
Keadaan topografi wilayah Kabupaten Batang terbagi atas tiga bagian yaitu pantai, dataran rendah dan wilayah pegunungan. Ada lima gunung dengan ketinggian rata-rata diatas 2000 m, yaitu :
Gunung Prau
tinggi 2565 dpal
Gunung Sipandu
tinggi 2241 dpal
Gunung Gajah Mungkur
tinggi 2101 dpal
Gunung Alang
tinggi 2239 dpal
Gunung Butak
tinggi 2222 dpal
Kondisi wilayah yang merupakan kombinasi antara daerah pantai, dataran rendah dan pengunungan di Kabupaten Batang merupakan potensi yang amat besar untuk dikembangkan pembangunan daerah bercirikan agroindustri. agrowisata dan agrobisnis. Wilayah Kabupaten Batang sebelah selatan yang bercorak pegunungan misalnya sangat potensial untuk dikembangkan menjadi wilayah pembangunan dengan basis agroindustri dan agrowisata. Basis agroindustri ini mengacu pada berbagai macam hasil tanaman perkebunan seperti : teh, kopi, coklat dan sayuran. Selain itu juga memiliki potensi wisata alam yang prospektif di masa datang.
Keadaan dan Pemanfaatan Tanah
Wilayah yang sebagian besar adalah pegunungan dengan susunan tanah sebagai berikut : latosol 69,66%; andosol 13,23%; alluvial 11,47% dan podsolik 5,64%. Susunan tanah tersebut mempengaruhi pemanfaatan tanah yang sebagian besar ditujukan untuk budidaya hutan, perkebunan dan pertanian. Adapun penguasaan hutan dan perkebunan mayoritas di tangan Negara. Sedangkan pertanian baik kering maupun basah (irigasi sederhana dan irigasi teknis) dilakukan oleh warga setempat.

Perubahan areal pemanfaatan tanah sangat stagnan, walaupun Kabupaten Batang terletak di jalur ekonomi. Lebih kurang 60% diusahakan sebagai hutan, perkebunan dan areal pertanian yang memberikan hasil komoditi berupa kayu jati, kayu rimba, karet, teh, coklat, kapuk randu dan hasil pertanian lainnya.
Pembagian Wilayah Administratif
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Pembentukan Kecamatan Kabupaten Batang, jumlah kecamatan di Kabupaten Batang yang semula 12 kecamatan berubah menjadi 15 kecamatan.  Pemekaran wilayah ini dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Batang sebagai upaya untuk menghadapi tantangan dan permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat khususnya pada tingkat kecamatan, desa, dan kelurahan. Sedangkan tujuannya adalah untuk:
1. Meningkatkan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan di tingkat
    kecamatan,
2. Meningkatkan dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat,
3. Meningkatkan dan memparcepat pemerataan pembangunan.
Adapun 15 (limabelas) kecamatan itu adalah :
No
Kecamatan
Desa/Kelurahan
1. Batang
Lihat Peta
Rowobelang, Cepokokuning, Pasekaran, Kalisalak, Kecepak, Klidang Wetan, Klidang Lor, Kalipucang Wetan, Kalipucang Kulon, Karanganyar, Denasri  Wetan, Denasri Kulon, Watesalit, Proyonanggan Tengah, Kauman, Karangasem Utara, Karangasem Selatan, Kasepuhan, Sambong, Proyonanggan Utara, Proyonanggan Selatan.
2.
Wringingintung, Sembojo, Posong, Kaliboyo, Beji, Tulis Simbangdesa, Simbangjati, Kedungsegog, Kenconorejo, Ponowareng, Siberuk, Kebumen, Cluwuk, Manggis, Jrakahpayung, Jolosekti.
3.
Warungasem
Lihat Peta
Pandansari, Kaliwareng, Pejambon, Sariglagah, Pesaren, Sidorejo, Cepagan, Masin, Banjiran, Warungasem, Gapuro, Kalibeluk, Sawahjoho, Candiareng, Lebo, Terban, Menguneng, Sijono.
4.
Tombo, Wonomerto, Wonodadi, Pesalakan, Binangun, Sidayu, Toso, Kluwih, Wonokerto, Bandar, Tumbrep, Tambahrejo, Pucanggading, Candi, Wonosegoro, Simpar, Batiombo.
5.
Gerlang, Kalitengah, Kembanglangit, Gondang, Bismo, Keteleng, Kalisari, Besani, Wonobodro, Bawang, Pesantren, Kambangan, Keputon, Blado, Cokro, Selopajang Barat, Kalipancur, Selopajang Timur.
6.
Wonotunggal
Lihat Peta
Silurah, Sodong, Gringgingsari, Kedungmalang, Sendang, Wonotunggal, Brokoh, Wates, Brayo, Kemlingi, Sigayam, Kreyo, Siwatu, Dringo, Penangkan.
7.
Menjangan, Karangtengah, Mangunharjo, Tenggulangharjo, Kalimanggis, Keborangan, Jatisari, Subah, Kumejing, Durenombo, Clapar, Adinuso, Sengon, Gondang, Kuripan, Kemiri Barat, Kemiri Timur.
8.
Gringsing
Lihat Peta
Surodadi, Sentul, Plelen, Kutosari, Mentosari, Gringsing, Yosorejo, Krengseng, Sawangan, Ketanggan, Lebo, Kebondalem, Sidorejo, Tedunan, Madugowongjati.
9.
Limpung
Lihat Peta
Ngaliyan, Sukorejo, Tembok, Donorejo, Sidomulyo, Kalisalak, Limpung, Kepuh, Sempu, Babadan, Plumbon, Amongrogo, Dlisen, Rowosari, Pungangan, Lobang, Wonokerso.
10.
Pranten, Deles, Gunungsari, Jambangan, Kebaturan, Kalirejo, Sangubanyu, Wonosari, Jlamprang, Bawang, Candigugur, Pangempon, Sidoharjo, Surjo, Soka, Sibebek, Getas, Pasusukan, Candirejo, Purbo.
11.
Pacet, Mojotengah, Cablikan, Ngroto, Ngadirejo, Reban, Tambakboyo, Adinuso, Kumesu, Kepundung, Padomasan, Semampir, Wonosobo, Sojomerto, Karanganyar, Polodoro, Kalisari, Sukomangli, Wonorojo.
12.
Tersono
Lihat Peta
Sendang, Banteng, Sumurbanger, Margosono, Sidalang, Plosowangi, Wanar, Gondo, Rejosari Barat, Boja, Pujut, Tersono, Tanjungsari, Kebumen, Harjowinangun Barat, Tegalombo, Kranggan, Satriyan, Harjowinangun Timur, Rejosari Timur.
13. Kandeman (baru)
Lihat Peta
Tegalsari, Kandeman, Bakalan, Lawangaji, Depok, Tragung, Cempereng, Karanganom, Wonokerso, Ujungnegoro, Karanggeneng, Juragan, Botolambat.
14. Pecalungan (baru)
Lihat Peta
Pecalungan, Bandung, Gombong, Randu, Siguci, Pretek, Selokarto, Gemuh, Gumawang, Keniten.
15. Banyuputih (baru)
Lihat Peta
Banyuputih, Kalibalik, Sembung, Kedawung, Dlimas, Luwung, Kalangsono, Penundan, Banaran, Timbang, Bulu.
Sedangkan menurut pembagian administrasi wilayah setingkat desa dan kelurahan, wilayah Kabupaten Batang terdiri atas 239 desa dan 9 kelurahan.
Luas Penggunaan Lahan
Luas wilayah Kabupaten Batang pada tahun 2006 tercatat mencapai 78.864,16 Ha. Dari luas tersebut, wilayah daratan Kabupaten Batang terdiri atas lahan tanah sawah sebesar 22.411,08 Ha (28,42%) dan tanah kering seluas 56.453,16 Ha atau sebesar 71,58%.
Penggunaan tanah sawah di Kabupaten Batang meliputi :
a.  Lahan Irigasi Teknis 7.527,74 ha
b.  Irigasi Setengah Teknis 3.297,45 ha
c.  Irigasi Sederhana 9.822,45 ha
d.  Sawah Tadah Hujan 1.763,44 ha
Penggunaan lahan kering di Kabupaten Batang meliputi :
a.  Bangunan, Pekarangan  12.094,44 ha
b.  Tegal / Huma 19.250,75 ha
c.  Padang Rumput 89,85 ha
d.  Tambak dan Kolam 131,40 ha
e.  Hutan 13.333,47 ha
f.  Perkebunan 7.909,11 ha
g.  Lainnya 3.644,06 ha
Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Batang berdasarkan hasil registrasi akhir tahun 2006 tercatat sejumlah 694.453 jiwa atau mengalami pertumbuhan sebesar 0,63% bila dibandingkan dengan tahun 2005 yang sebesar 690.134 jiwa. Dari jumlah penduduk yang ada, penduduk perempuan lebih banyak dari pada jumlah penduduk laki-laki. Penduduk perempuan di Kabupaten Batang pada tahun 2006 sebesar 347.990 jiwa, sedangkan penduduk laki-laki sebesar 346.463 jiwa. Rasio penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan adalah sebesar 99,56.
Rata-rata tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Batang adalah rendah. Dari 628.104 jiwa yang merupakan usia sekolah, hanya 8.635 jiwa yang mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi. Sedangkan yang berpendidikan SMA sejumlah 40.817 jiwa atau sekitar 6,49%.
Sementara bila mengamati struktur penduduk Kabupaten Batang berdasarkan mata pencaharian, maka dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Pertanian Tanaman Pangan 149.226 jiwa
2. Perkebunan     6.865 jiwa
3. Perikanan     7.059 jiwa
4. Peternakan     2.729 jiwa
5. Pertanian Lainnya   11.277 jiwa
6. Industri Pengolahan   37.889 jiwa
7. Perdagangan   34.349 jiwa
8. Jasa   37.341 jiwa
9. Angkutan     8.339 jiwa
10. Lainnya   36.168 jiwa
 
Jumlah Total
344.180 jiwa
Banyaknya pencari kerja yang mendaftar menurut tingkat pendidikan dan jenis kelamin di Kabupaten Batang pada tahun 2006, adalah sebagai berikut :
SD Laki-laki : 327 Perempuan : 9
SLTP Laki-laki : 298 Perempuan : 389
SLTA Laki-laki : 1.647 Perempuan : 782
Sarjana Muda Laki-laki : 172 Perempuan : 293
Sarjana Laki-laki : 325 Perempuan : 327
Sektor Agama
Hingga tahun 2006 fasilitas tempat ibadah bagi masyarakat Kabupaten Batang cukup baik. Jumlah tempat ibadah yang sudah berdiri :
a.  Masjid  651 buah
b.  Musholla 2.646 buah
c.  Gereja 19 buah
d.  Kuil 0 buah
e.  Pura 3 buah
Sektor Kesehatan
Sarana Kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Pada tahun 2006 sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Batang adalah :
a.  RSUD 1 buah
b.  Puskesmas 21 buah
c.  Puskesmas Pembantu 44 buah
d.  Balai Pengobatan Umum 9 buah
Jumlah tenaga kesehatan yang ada pada RSUD Kabupaten Batang pada tahun 2006 adalah 343 orang yang terdiri dari 23 orang dokter, 149 orang perawat dan selebihnya adalah bidan, tenaga apoteker, analisis non kesehatan dan lain-lain.
Sektor Pariwisata dan Hiburan
Jumlah tempat hiburan dan fasilitas pendukung sektor pariwisata di Kabupaten Batang cukup baik. Obyek wisata di Kabupaten Batang ada 10 buah. Tempat-tempat wisata tersebut tersebar di Kecamatan Bandar, Blado, Gringsing, Subah, Tulis dan Batang. Sementara hotel yang ada di Kabupaten Batang ada 6 buah.
Sektor Perdagangan dan Koperasi
Koperasi sebagai "Soko Guru" perekonomian fungsinya semakin diperhatikan dalam berperan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2006 terdapat 49 KPRI dengan jumlah anggota 8.105 orang. Sedangkan jumlah koperasi primer yang ada di Kabupaten Batang 228 koperasi dengan 65.328 anggota. Koperasi Unit Desa (KUD) yang ada di Kabupaten Batang sebanyak 15 buah koperasi.
Di sektor perdagangan, saat ini Batang mempunyai satu pasar induk yang terletak di ibukota kabupaten tepatnya di jalur pantura. Pada tahun 2005 pasar ini mampu memberikan pendapatan ke kas daerah mencapai Rp 541.008.000.

Kondisi Pasar Batang
Luas 14.700 meter persegi
Jumlah kios ukuran 3x4 m 130 unit
Jumlah los ukuran 4x20 m 96 unit
Jumlah pedagang kios 85 unit
Mushalla 1 unit
MCK 4 unit
Jumlah pemungut retribusi 29 orang
Jumlah petugas kebersihan 20 orang
Jumlah petugas keamanan 6 orang
Target 2005 Rp 540.000.000
Realisasi Rp 540.008.000
Sumber : Dipenda Kabupaten Batang
Sektor Transportasi dan Komunikasi
Panjang jalan di Kabupaten Batang mencapai 572,53 Km, dari panjang jalan tersebut 59,50% dalam kondisi baik, 29,92% kondisi sedang, dan 10,35% dalam kondisi rusak. Kalau dilihat dari kelas jalan yang ada 91,79% kelas jalan III dan 8,21% kelas jalan II. Kelas jalan IIIA, IIIB, IIIC masing-masing 13,19%; 63,86% dan 14,73%.
Sektor Penerangan (listrik ) dan Air Bersih
Kabupaten Batang dalam tahun 2006 kebutuhan energi listrik terus meningkat, sejalan dengan roda perekonomian daerah. Jumlah energi listrik yang terjual selama tahun 2006 sebesar 209.186.432 Kwh. Energi listrik tersebut sebagian besar dimanfaatkan oleh rumah tangga.
Jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Batang adalah pelanggan rumah tangga yang mencapai 93,98%, industri 1,78% dan pelanggan lainnya (kantor, sarana sosial dan lain-lain) 4,24%.
Sedangkan kebutuhan air bersih dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2006 air bersih yang disalurkan oleh PDAM Kabupaten Batang sebanyak 4.052.589 m3, dari jumlah tersebut sebagian besar (78,07%) disalurkan pada rumah/tempat tinggal, dan industri (13,95%). Sisanya disalurkan pada badan sosial/rumah sakit/tempat ibadah, fasilitas umum, instansi pemerintah dan perusahaan/toko.

0 comments:

Post a Comment