MENYAKSIKAN TERJANGAN AIR BAH DI CURUG AGUNG BAWANG BATANG


Di hari Minggu, 12 Maret 2017 pukul 10 pagi kami memulai perjalanan menuju destinasi wisata alam Curug Agung di Kecamatan Bawang Kabupaten Batang. Cuaca di Kota Pekalongan dan Batang Kota cerah namun melihat langit selatan nampak berawan pekat. Kami tetap mengendarai skuter ke arah selatan via Kecamatan Bandar, Blado, dan Reban. Setelah kami sampai di Lapangan Kecamatan Bawang belok ke kiri dan kami hanya mengikuti petunjuk arah air terjun Curug Agung. Lokasi air terjun dari perkampungan desa berjarak sekitar 1 Km dan dapat dilalui sepeda motor. Kondisi jalan masih berupa tanah liat keras sehingga licin ketika atau setelah hujan. Kami sempat beberapa kali selip dan terjatuh perjalanan menuju ke lokasi. Tekanan udara ban sepeda motor tidak kami kurangi jadi sering selip. Sekitar pukul 11 an siang kami berteduh karena hujan lebat di warung jajanan yang merupakan satu-satunya yang ada dilokasi. Di warung tersebut berteduh sambil makan mie siap saji dan makan pohong. Kami menunggu sudah sekitar 1 jam an namun hujan tidak reda akhirnya kami menuruni anak tangga ke lokasi air terjun walaupun hujan. Setelah sampai di lokasi air terjun Curug Agung, kami menyaksikan terjangan air bah yang semakin lama semakin membesar debit airnya. Bebatuan yang tadinya terlihat sudah sirna tertutup air bah. Bagi kami ini merupakan pengalaman pertama melihat arus air bah dengan mata kepala sendiri, begitu mengerikan dan luar biasa. Yang membedakan air terjun ini dengan yang lainnya yaitu dinding-dindingnya seperti batu tersusun rapi, jika tidak banjir dan cuaca cerah akan kelihatan jelas dan indah.
Sekitar pukul 1 siang kami memulai perjalanan kembali walaupun hujan. Kali ini tekanan ban sepeda motor kami kurangi dan akhirnya kami sukses melewati jalan tanah liat yang licin.
Untuk Anda ketahui bahwa aliran Curug Agung berasal dari Gunung Prau Dieng dan berakhir di muara Kali Kutho batas antara Kabupaten Batang dan Kendal.












0 comments:

Post a Comment